Cara Mencari Algoritma Binary Search

Cara Mencari Algoritma Binary Search

Apa itu search engine?

Search engine membantumu dalam mendapatkan informasi yang kamu cari. (sumber: Pexels)

Search engine adalah mesin pencari yang membantu pengguna untuk mencari konten atau informasi di internet dengan menggunakan kata kunci. Kamu tentu sudah tidak asing dengan search engine, bukan? Terutama jika kamu sedang mencari suatu informasi di internet. Salah satu search engine yang cukup terkenal dan banyak orang gunakan adalah Google.

Meski begitu, pada dasarnya search engine tidak hanya Google. Masih ada beberapa search engine lain yang bisa kamu gunakan untuk mendapatkan informasi yang sedang kamu cari. Guna membantumu dalam mendapatkan informasi yang tepat dan menjawab pertanyaan-pertanyaanmu, search engine kerap mengubah cara kerja dan algoritmanya sehingga kamu akan mendapatkan informasi yang paling relevan dan paling berkualitas.

Baca juga: Algoritma Baru SEO Google: Sebuah Jalan Menuju Konten Berbasis Human to Human

Bayangkan jika kita harus menebak angka dari 1 sampai 100, disetiap tebakan kita akan diberitahu jika lebih kecil atau lebih besar dari hasil tebakan kita.

Jika kita asal menebak, kita akan menebak sembarang angka dan jumlah tebakan kita bisa sangat banyak sekali karena kita tidak tahu angka tebakannya berapa. Mungkin dimulai dari menebak angka 1 kemudian 2 dan seterusnya, sampai tebakannya benar.

Langkah tercepat untuk menebak angka seperti diatas adalah dengan membagi 2 jumlah datanya, jika 1-100 maka tebakan pertama adalah 50 jika angkanya lebih lebih tinggi maka hasilnya dibagi 2 kembali yaitu 75 jika angkanya lebih kecil, tebakan angka berada di antara 50 dan 75 , begitu seterusnya sampai kita menebak angkanya.

Cara diatas adalah gambaran dari Algoritma Binary search atau Pencarian Biner. Prinsip dari pencarian Biner bisa dijelaskan sebagai berikut.

Cari posisi awal (0) dan posisi akhir (N -1) , kemudian cari nilai tengah dengan rumus (posisi awal + posisi akhir) / 2. Nilai yang dicari kemudian dibandingkan dengan Nilai tengah. Jika lebih kecil, proses dilanjutkan kembali tetapi posisi akhir dianggap sama dengan posisi tengah – 1. Jika lebih besar, proses dilanjutkan kembali tetapi posisi awal dianggap sama dengan posisi tengah + 1. Demikian seterusnya sampai data tengah sama dengan nilai yang dicari.

Untuk lebih jelasnya, kita buat dengan contoh. Misalnya kita ingin mencari angka 9 dari urutan data berikut.

Salah satu syarat agar pencarian biner dapat dilakukan adalah data harus dalam keadaan urut

Mula-mula cari data tengan dengan rumus (0+9)/2 = 4 , dari data diatas Index Data ke 4 adalah 5. Karena 9 lebih besar dari 5, maka daftar datanya menjadi seperti ini

Nilai tengah dari data diatas adalah 8. 9 masih lebih besar dari 8 maka daftar nilainya menjadi seperti ini

Nilai tengah sekarang bernilai 9, Nilai yang dicari sudah ditemukan. dan pencarian dihentikan.

Pengertian Algoritma Search

Algoritma search adalah serangkaian langkah atau instruksi yang digunakan untuk mencari elemen atau informasi tertentu di dalam suatu dataset. Tujuannya adalah untuk menemukan posisi atau keberadaan elemen yang dicari. Dalam pemrograman, algoritma search menjadi salah satu teknik penting dalam menyelesaikan berbagai masalah.

Mengevaluasi Konten di Halaman Web

Mesin pencari menempatkan banyak bobot pada konten setiap halaman web saat proses crawling. Lagi pula, konten inilah yang menentukan tentang apa halaman itu, dan mesin pencari melakukan analisis terperinci dari setiap halaman web yang mereka temukan selama perayapan untuk membantu membuat keputusan itu.

Anda dapat menganggap ini sebagai mesin pencari yang melakukan analisis mendetail terhadap semua kata dan frasa yang muncul di halaman web, lalu membuat peta data tersebut untuk dipertimbangkan menampilkan halaman Anda di hasil saat pengguna memasukkan permintaan pencarian terkait. Peta ini, sering disebut sebagai peta semantik, berusaha untuk mendefinisikan hubungan antara konsep-konsep tersebut, sehingga mesin telusur dapat lebih memahami cara mencocokkan halaman web yang tepat dengan kueri penelusuran pengguna.

Jika tidak ada kecocokan semantik dari konten halaman web dengan kueri, kemungkinan halaman tersebut muncul jauh lebih rendah. Oleh karena itu, kata-kata yang Anda tempatkan di halaman, dan “tema” halaman itu, memainkan peran besar dalam menentukan peringkat.

Dalam beberapa kasus proses crawling, mesin pencari Google akan memecah halaman saat melihatnya dan mencari sesuatu konten yang unik pada halaman tersebut. Elemen navigasi pada halaman web kemungkinan besar serupa di banyak halaman situs. Elemen navigasi ini tidak diabaikan, dan mereka memainkan peran penting, tetapi mereka tidak membantu mesin pencari menentukan konten unik apa yang ada di halaman. Untuk melakukannya, mesin pencari berfokus pada bagian “Konten Halaman Yang Unik”.

Menentukan konten unik pada halaman adalah bagian penting dari apa yang dilakukan mesin pencari seperti Google saat proses crawling. Mesin pencari menggunakan pemahamannya tentang konten unik untuk menentukan jenis permintaan pencarian yang mungkin relevan dengan halaman web. Karena navigasi situs umumnya tidak unik untuk satu halaman web, itu tidak membantu mesin pencari dengan tugas itu. Hal ini tidak berarti tautan navigasi tidak penting—tentu saja tidak; namun, tautan pada navigasi tidak dihitung saat mesin telusur mencoba menentukan konten unik halaman web, karena bagian navigasi cenderung banyak di gunakanan dan dibagikan di banyak halaman web.

Satu tugas yang dihadapi mesin pencari seperti Google adalah menilai nilai konten. Meskipun mengevaluasi bagaimana komunitas merespons suatu konten menggunakan analisis tautan adalah bagian dari proses, mesin pencari juga dapat menarik beberapa kesimpulan berdasarkan apa yang mereka lihat di halaman tersebut pada saat crawling.

Misalnya, apakah konten yang sama persis tersedia di situs web lain? Apakah konten unik mesin pencari dapat melihat panjang dua kalimat atau panjang 500 kata? Apakah konten mengulangi kata kunci yang sama secara berlebihan? Ini adalah beberapa contoh faktor yang dapat dievaluasi oleh mesin telusur saat mencoba menentukan nilai suatu konten.

Siapa sih yang tidak kenal dengan Google. Pasti sahabat data sudah akrab dan familiar dong ya karena selalu ada di keseharian kita. Salah satu perusahaan multinasional dari Amerika Serikat yang berfokus pada teknologi pencarian, periklanan secara daring, komputasi web dan perangkat lunak yang satu ini memudahkan kita dalam kehidupan sehari-hari. Pernahkah kalian pada suatu waktu bingung dan hampa untuk mencari kata kunci apa yang cocok dengan tulisan yang kita buat. Jika kalian sedang bingung, Search Engine pada Google adalah jawabannya. Search Engine yang sering kita pakai ini memungkinkan kita dapat mengakses berbagai informasi dengan hanya menginputkan keyword di mesin pencari. Tentunya dengan berbagai macam informasi yang bahkan dapat dipersonalisasi sesuai dengan preferensi kita. Hal ini dikarenakan Google menggunakan algoritma data science untuk menunjang pengguna dalam mengetikkan kata kunci yang diinginkan melalui mesin pencari. Dilansir dari situs Makeuseof, setiap Search Engine atau mesin pencari memiliki 3 fungsi utama, yaitu crawling (untuk menemukan konten), indexing (untuk menyimpan dan melacak konten), dan retrieval (untuk mengambil konten relevan ketika seseorang bertanya pada search engine).

Tapi, sahabat data pernah menjumpai konten-konten artikel di mesin pencarian google. Ternyata, Google juga dapat menemukannya melalui penggunaan algoritma data science dari google itu sendiri yaitu Google Search. Google Search merupakan teknik yang digunakan oleh Google untuk menemukan konten paling relevan di dalam database. Sederhananya, google menggunakan bantuan algoritma data science untuk menemukan data baru, mencatat tentang data tersebut, dan kemudian menyimpan informasi itu (dengan beberapa akurasi) dalam database. Tujuan adanya algoritma pencarian ini tentu saja untuk memberikan pengalaman penelusuran terbaik bagi pengguna serta mempermudah menemukan apa yang dicari. Tapi kira-kira sahabat data penasaran tidak sih bagaimana ya penerapan algoritma data science yang diaplikasikan pada mesin pencarian Google. Pada artikel DQLab kali ini, kita akan membahas mengenai penerapan algoritma data science yang diaplikasikan pada mesin pencarian Google dan trik agar hasil pencarian menduduki peringkat indeks teratas Google. Artikel ini tentunya menjawab rasa penasaran kamu khususnya penerapan algoritma data science yang diterapkan pada Google. Jadi, pastikan simak baik-baik, stay tune and keep scrolling on this article guys!

Search engine yang populer digunakan

Microsoft Bing adalah salah satu search engine yang cukup terkenal. (sumber: Pexels)

Ada beberapa search engine yang cukup populer dan kerap digunakan. Berikut adalah beberapa di antaranya yang menarik untuk kamu ketahui.

Search engine yang satu ini pasti tidak asing bagi kamu, bukan? Bahkan, bisa saja kamu menemukan artikel ini melalui Google. Setidaknya, 92.31% orang menggunakan search engine ini untuk menemukan informasi yang dicari.

Selain Google, Yahoo juga merupakan salah satu search engine yang cukup terkenal. Seperti Google, Yahoo juga merupakan provider email. Setidaknya, ada 2% orang di dunia yang menggunakan Yahoo.

Microsoft Bing diluncurkan pada tahun 2009 dan seperti namanya, search engine ini dimiliki oleh Microsoft. Search engine ini dapat menyediakan hasil pencarian, seperti video, lokasi, peta, gambar, dan berita.

Nama dari search engine ini adalah singkatan dari “Yet Another Indexer” dan merupakan search engine yang cukup terkenal di negara-negara bagian timur, terutama di Russia, Ukraina, Belarus, dan Turkey. Selain membantu dalam mencari informasi, Yandex juga menyediakan jasa informasi peta dan penerjemah.

Baidu merupakan search engine yang sangat mendominasi di China. Setidaknya, 80% penduduk China menggunakan search engine ini. Bisa dikatakan, banyak cara kerja Baidu yang mirip dengan Google.

Baca juga: Manfaat dan Cara Penerapan SEO Bagi Pemula

Pengambilan (Retrieval) dan Pemeringkatan (Ranking)

Retrieval adalah proses dimana mesin pencari mencari di dalam indeks yang telah dibuatnya untuk menemukan halaman yang sesuai dengan permintaan pengguna. Setelah mesin pencari menemukan halaman yang sesuai, ia akan menampilkan hasil pencarian kepada pengguna.

Ranking adalah proses dimana mesin pencari menentukan urutan kemunculan hasil pencarian berdasarkan pertimbangan yang ditetapkan oleh algoritma yang digunakan. Algoritma ini menggunakan berbagai faktor seperti relevansi, kepopuleran, dan keandalan untuk menentukan posisi suatu halaman dalam hasil pencarian. Halaman yang dinilai lebih relevan, populer, dan andal akan muncul lebih tinggi dalam hasil pencarian dibandingkan dengan halaman yang dinilai kurang relevan, tidak populer, atau kurang andal.

Retrieval dan ranking merupakan dua proses utama dalam sistem ranking berbasis algoritma yang digunakan oleh mesin pencari. Proses retrieval memastikan bahwa mesin pencari dapat menemukan halaman yang sesuai dengan permintaan pengguna, sedangkan proses ranking memastikan bahwa hasil pencarian yang ditampilkan kepada pengguna merupakan hasil yang paling relevan dan bermanfaat.

Bagi sebagian besar pengguna search engine, pencarian jawaban dimulai seperti yang ditunjukkan pada gambar di bawah ini

Langkah selanjutnya dalam pencarian ini terjadi ketika mesin pencari Google mengembalikan daftar halaman yang relevan di Web dalam urutan yang diyakini paling mungkin memuaskan pengguna. Proses ini mengharuskan mesin telusur untuk meng crawling kumpulan ratusan miliar dokumen mereka dan melakukan dua hal: pertama, hanya menampilkan hasil yang terkait dengan kueri penelusur; dan kedua, beri peringkat hasil dalam urutan kepentingan yang dirasakan (dengan mempertimbangkan kepercayaan dan otoritas yang terkait dengan situs). Ini adalah relevansi dan pentingnya bahwa proses SEO dimaksudkan untuk mempengaruhi.

Relevansi adalah sejauh mana konten dokumen yang dikembalikan dalam pencarian cocok dengan maksud dan istilah permintaan pengguna. Relevansi dokumen meningkat jika halaman berisi istilah yang relevan dengan frasa yang ditanyakan oleh pengguna, atau jika tautan ke halaman berasal dari halaman yang relevan dan menggunakan anchor text yang relevan.

Anda dapat menganggap relevansi sebagai langkah pertama untuk “berada dalam permainan ini”. Jika Anda tidak relevan dengan kueri mesin pencari, maka mesin pencari tidak menganggap Anda disertakan dalam hasil penelusuran untuk kueri tersebut.

Kepentingan mengacu pada kepentingan relatif, diukur melalui kutipan (tindakan satu karya mereferensikan karya lain, seperti yang sering terjadi dalam dokumen akademik dan bisnis), dari dokumen tertentu yang cocok dengan permintaan pengguna. Pentingnya suatu dokumen tertentu meningkat dengan setiap dokumen lain yang mereferensikannya. Dalam lingkungan online saat ini, kutipan dapat datang dalam bentuk tautan ke dokumen atau referensi ke situs media sosial. Menentukan bagaimana menimbang sinyal-sinyal ini dikenal sebagai analisis kutipan.

Anda dapat memikirkan pentingnya sebagai cara untuk menentukan halaman mana, dari grup halaman yang sama-sama relevan, muncul pertama di hasil pencarian, yang kedua, dan seterusnya. Otoritas relatif situs, dan kepercayaan yang dimiliki mesin telusur di dalamnya, merupakan bagian penting dari penentuan ini. Tentu saja, persamaannya sedikit lebih rumit dari ini, dan tidak semua halaman memiliki relevansi yang sama. Pada akhirnya, kombinasi relevansi dan kepentinganlah yang menentukan urutan peringkat.

Kepentingan dan relevansi tidak ditentukan secara manual (itu akan membutuhkan trilyunan jam kerja dengan seluruh populasi Bumi sebagai tenaga kerja). Alih-alih, mesin membuat persamaan matematika yang hati-hati—algoritma—untuk menyortir gandum dari sekam dan kemudian mengurutkan gandum berdasarkan kualitas. Algoritma ini sering terdiri dari ratusan komponen. Di bidang search engine marketing, hal ini sering disebut sebagai faktor peringkat atau kriteria peringkat algoritmik.

Algoritma yang Diterapkan dalam Search Engine Google

Bila kita berbicara tentang search engine, pertama kali yang kita pikirkan adalah situs laman Google karena dengan kualitas pencarian yang sangat canggih, tentunya sangat membantu untuk mempermudah banyak urusan di semua skala masyarakat, baik dari pendidikan anak hingga perusahaan besar. Namun dibalik kesuksesan mesin pencarian ini tidaklah mudah, karena perkembangannya yang sangat cepat melibatkan banyak peneliti di bidang Natural Language Processing atau dikenal dengan singkatan NLP. Setelah menelusuri mesin pencarian Google, ternyata perusahaan tersebut telah menerapkan algoritma Bidirectional Encoder Representations from Transformers atau dikenal dengan istilah BERT. Google BERT merupakan algoritma terbaru yang diperkenalkan pada akhir tahun 2019 silam. Nama BERT sendiri dipilih karena algoritma ini menggunakan teknologi bernama Bidirectional Encoder Representations from Transformers, kemudian disingkat BERT. Secara umum, Algoritma Google Bert mengembangkan hasil pencarian berdasarkan machine learning. Sehingga bisa memahami bahasa pengguna dan konteks berdasarkan kata kunci yang diinput. Salah satu cara untuk bisa bersaing di era Google BERT adalah dengan memasukkan keyword sinonim. Selain itu, Anda juga bisa menjelaskan maksud konten sedetail mungkin

Baca juga : Belajar Data Science Secara Otodidak? Berikut langkah-langkahnya!

Crawling: Mengumpulkan Informasi

Sebelum Search Engine menemukan jawaban untuk pencarianmu, ia harus mengumpulkan informasi terlebih dahulu dengan menggunakan program yang disebut Crawling (sebagian orang menyebutnya sebagai Bot atau Spider) untuk mengikuti tautan atau berbagai website untuk mengumpulkan URL, konten website, gambar, dan video saat bot menemukannya. Atau pada halaman website baru, ia akan memindai dan mengirim data kembali ke database untuk mengindeks dan terus mencari halaman website baru.

SEO Menentukan Ranking Halaman Website

Karena sifatnya yang rahasia, untuk mendapatkan ranking yang tinggi pada search engine tidaklah mudah. Jangankan mendapatkan ranking yang tinggi, agar sebuah website bisa terdaftar di search engine seperti Google pun, ada sederet daftar yang harus diikuti. Salah satunya adalah dengan membuat sitemap untuk membantu search engine mengindex website Anda.

SEO atau Search Engine Optimization adalah praktek mengoptimisasi sebuah website dengan tujuan mendapatkan ranking yang tinggi pada search engine.

SEO sangatlah penting dan harus dilakukan agar sebuah website dapat muncul di Google atau search engine lainnya.

Demikianlah pembahasan singkat tentang cara kerja dan pengertian search engine. Ingin website Anda memiliki ranking yang tinggi pada search engine seperti Google? Hubungi Meson Digital Agency dan dapatkan informasi mengenai jasa SEO yang kami tawarkan.

Retrieval & Ranking

Retrieval adalah proses ketika search engine seperti Google memproses permintaan dari pertanyaan yang biasa Anda ketik di Google search, dan memberikan halaman dari website yang paling relevan bagi permintaan Anda.

Setiap search engine atau mesin pencari memiliki algoritma atau caranya tersendiri dalam memilih halaman mana yang paling relevan dengan permintaan Anda.

Itulah mengapa Google, Bing, Yahoo, dan search engine lainnya memberikan hasil yang berbeda untuk setiap permintaan. Setiap perusahaan search engine merahasiakan algoritma dan cara mereka memberikan ranking/hasil pada halaman website. Semakin relevan hasil yang diberikan, maka semakin baik pula algoritma yang dimiliki.

Google Search merupakan teknik yang digunakan oleh Google untuk menemukan konten paling relevan di dalam database. Bagaimana cara kerja algoritma Google Search sehingga bisa memilah dan menampilkan hasil pencarian yang relevan serta berkualitas di peringkat teratas indeks penelusuran?

Pertama, Mesin pencari ini akan meraba halaman web dan menjelajahi internet dengan program otomatis untuk mencari semua informasi baru. Program tersebut kemudian membuat catatan pada situs, mulai dari judul hingga teks yang digunakan.

Program ini juga mempelajari secara detail isi situs dan siapa saja yang mungkin tertarik untuk menemukan situs tersebut. Sederhananya, algoritma Google menemukan data baru, mencatat tentang data tersebut, dan kemudian menyimpan informasi itu (dengan beberapa akurasi) dalam database.

Selanjutnya, Google mencari cara terbaik untuk mencocokkan dan menampilkan informasi dalam database. Sehingga ketika Anda mengetik suatu topik pada kolom pencarian, dalam sekejap sistem peringkatnya memilah dan menampilkan hasil pencarian paling relevan.

Tujuan adanya algoritma pencarian ini tentu saja untuk memberikan pengalaman penelusuran terbaik bagi pengguna serta mempermudah menemukan apa yang dicari.

Perlu diketahui bahwa Google merubah algoritma mereka setiap saat untuk meningkatkan relevansi pencarian dan user experience.