Kapal Alat Transportasi Pada Gambar Tersebut Menggunakan Bahan Bakar

Kapal Alat Transportasi Pada Gambar Tersebut Menggunakan Bahan Bakar

TEMPO.CO, Jakarta - Setiap jenis bahan bakar yang digunakan kendaraan memiliki Nilai Oktan (Research Octane Number/RON) yang berbeda. Hal ini juga mengacu pada kualitas dan harga dari bahan bakar tersebut. tidak heran jika dengan harga dan kualitas tersebut menjanjikan penggunanya dengan perawatan mesin yang baik bagi kendaraan.

Semakin tinggi nilai oktan, maka BBM lebih lambat terbakar, sehingga tidak meninggalkan residu pada mesin yang bisa mengganggu kinerjanya. Bahan bakar beroktan tinggi cocok digunakan dengan kendaraan yang menggunakan kompresi tinggi (di atas 9 seperti yang digunakan pada sepeda motor dan mobil keluaran terbaru). Berikut kami sajikan nilai oktan setiap bahan bakar, seperti yang dilansir dari pertamina.com.

Untuk bahan bakar bensin jenis ini, memiliki oktan minimal 100 yang khusus diperuntukkan bagi kendaraan balap dan kendaraan yang memiliki kompresi mesin lebih tinggi dari 13:1. Dengan nilai oktan tersebut, Pertamax Racing menjadikan mesin lebih stabil, responsive, dan daya tahan tinggi. Tidak heran jika bahan bakar ini diakui federasi balap internasional.

Pertamax TurboBahan bakar ini dirancang untuk kendaraan yang memiliki persyaratan mesin yang berteknologi tinggi. Dalam pembuatannya, Pertamina mengembangkan bahan bakar ini bersama dengan Lamborghini. Pertamax turbo dikembangkan dengan formula yang disebut Ignition Boost Formula (IBF) dengan angka oktan 98, dan kadar sulfur rendah sehingga tidak merusak kualitas udara di sekitar.

PertamaxBahan bakar Pertamax bisa membuat mesin lebih bersih, menjaga kemurnian bahan bakar, memiliki pelindung anti karat, dan memiliki saluran bahan bakar dan ruang bakar pada mesin. Hal ini dikarenkan Pertamax memiliki teknologi ecosave technology. Pertamax memiliki angka oktan minimal 92 berstandar international.

PertaliteBahan bakar Pertalite memiliki angka oktan 90 yang lebih tinggi daripada bahan bakar Premium. Bahan bakar ini memiliki karakter bewarna hijau terang dan jernih ini sangat tepat digunakan oleh kendaraan dengan kompresi 9:1 hingga 10:1.

PremiumBahan bakar ini diproduksi sesuai dengan Keputusan Direktorat Jenderal Minyak dan Gas Bumi Np.3674/K24/DJM/2006 tanggal 17 Maret 2006. Premium merupakan bahan bakar mesin bensin dengan angka oktan minimal 88. Premium dapat digunakan pada kendaraan bermotor bensin dengan risiko kompresi rendah (dibawah 9:1). Saat ini, sebagian besar SPBU tidak lagi menjual bahan bakar jenis premium ini.

Baca: Pengamat Jelaskan BBM Oktan rendah Merusak Mesin Kendaraan

Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini

Pada artikel kami kali ini, kami ingin melanjutkan untuk membahas tentang berbagai macam jenis alat rigging. Dan pada bahasan kami kali ini, kami akan membahas tentang jenis masterlink. Seperti yang sudah kami bahas pada artikel kami sebelumnya, bahwa masterlink adalah salah satu dari beberapa macam alat rigging. Dan masterlink ini tentunya memiliki beberapa jenis yang berbeda.

Tetapi sebelum kami membahas tentang jenis masterlink ini, maka ada baiknya kami menjelaskan tentang apa itu masterlink dan fungsinya. Hal ini kami rasa perlu agar anda nantinya dapat membedakan dan mengerti masing-masing jenis masterlink yang akan kami sampaikan nanti.

Jadi masterlink adalah alat yang berfungsi untuk menyatukan kaki sling baik wire rope sling ataupun chain sling dan juga webbing sling yang umumnya digunakan untuk aplikasi lifting (angkat). Untuk lebih jelasnya dapat anda lihat pada gambar dibawah ini :

Pada gambar diatas, anda dapat melihat bagian yang berwarna merah di bagian paling atas. Bagian yang berbentuk lingkaran berwarna merah dan memiliki 3 buah lingkar itulah yang disebut dengan masterlink. Dan seperti anda lihat, masterlink tersebut dikaitkan pada 4 buah wire rope sling, sehingga wire rope sling tersebut dapat digunakan untuk mengangkat beban yang memiliki pengait di keempat sisinya. Atau dapat juga digunakan untuk mengangkat beban yang tidak bisa diangkat dengan 1 buah wire rope sling saja.

Dan untuk jenis masterlink ini ada beberapa, dan akan kami sampaikan pada poin-poin dibawah ini.

Masterlink diproduksi manusia tentunya terdiri dari beberapa jenis. Kenapa bisa begitu?? karena setiap masterlink ini memiliki fungsi yang berbeda-beda dan hal ini dapat dikaitkan dengan berbeda-bedanya / beragamnya kebutuhan manusia tersebut. Karena mungkin saat pembuatan masterlink untuk pertama kalinya, ada beberapa aplikasi yang tidak sanggup dilakukan masterlink tersebut. Hal ini membuat pada produsen masterlink menciptakan masterlink-masterlink jenis lain yang dapat berguna untuk banyaknya kebutuhan dari manusia tersebut.

Dan jenis masterlink tersebut dapat anda lihat pada poin-poin dibawah ini :

Jenis masterlink yang pertama yaitu weldless masterlink. Master Link ini berbentuk biasa yaitu bulat lonjong seperti tabung. Fungsi dari master link tipe ini adalah untuk mengangkat benda dengan bantuan sling maksimal 2 kaki saja.

Kemudian jenis masterlink yang kedua yaitu masterlink assembly. Master Link ini terdiri dari 3 Ring yang dirangkai menjadi satu kesatuan. Fungsi dari master link tipe ini adalah untuk mengangkat benda dengan bantuan sling dengan 3 – 4 kaki.

Jenis masterlink yang ketiga yaitu welded masterlink. Master Link ini berbentuk seperti weldless master link, tetapi bedanya master link ini di design dengan bentuk gepeng (seperti di press) dibagian tengahnya. Fungsi dari Master Link ini adalah untuk dapat memasukkan shackle atau connecting link. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada gambar dibawah ini.

Jenis Masterlink yang keempat yaitu Weldless End Link. Master Link ini bentuknya hampir sama dengan weldless link pada umumnya, tetapi bedanya bentuknya lebih pipih dan lonjong. Fungsi dari Master Link ini adalah untuk mengangkat barang dengan menggunakan sling 1 kaki saja, tidak boleh lebih tetapi banyak yang tidak menggunakan master link ini untuk aplikasi angkat. Master Link ini lebih digunakan orang untuk menyambung rantai agar panjangnya sesuai.

Jenis Masterlink yang kelima yaitu Weldless Round Ring. Master Link tipe ini adalah bentuk master link pertama, sebelum disempurnakannya menjadi bentuk master link lain. Master Link ini memiliki ketebalan lebih karena dulunya Master Link ini digunakan untuk mengangkat barang dengan sling sampai dengan 4 kaki.

Jenis Masterlink yang terakhir yaitu Pear Shaped Masterlink. Master Link tipe ini berbentuk seperti buah pear (Pir) yang fungsinya adalah untuk mengangkat dengan dikaitkan pada alat-alat rigging seperti shackle ataupun hook. Bentuknya yang seperti buah pear membuat master link ini menjadi flexible untuk mengangkat dengan shackle ukuran besar ataupun kecil. Jika menggunakan shackle atau hook kecil maka bisa dikaitkan pada lekuk master link yang kecil (bagian atas) sedangkan jika menggunakan shackle atau hook yang lebih besar maka bisa dikaitkan pada lekuk master link yang besar (bagian bawah), jadi hanya tinggal dibolak-balik saja posisinya.

Nah sekarang udah pada tau kan apa aja jenis masterlink itu. Sekarang tinggal anda pilah-pilah sendiri masing-masing jenis masterlink tersebut, mana yang paling cocok untuk kebutuhan anda. Dan jika anda sudah menentukan jenis masterlink yang paling cocok untuk kebutuhan anda, anda dapat mengunjungi website kami untuk pemesanan atau pembelian masterlink tersebut di www.asmarines.com

Bahan bakar karbon netral adalah bahan bakar energi atau sistem energi yang tidak memiliki emisi gas rumah kaca bersih atau jejak karbon. Salah satu kelasnya adalah bahan bakar sintetis (termasuk metana, bensin,[1][2] bahan bakar diesel, bahan bakar jet atau amonia)[3] yang dihasilkan dari energi terbarukan, berkelanjutan atau nuklir yang digunakan untuk menghidrogenasi karbon dioksida yang ditangkap langsung dari udara (DAC), didaur ulang dari emisi gas buang cerobong pembangkit listrik atau berasal dari asam karbonat dalam air laut. Sumber-sumber energi terbarukan termasuk turbin angin, panel surya, dan pembangkit listrik tenaga air.[4][5][6][7] Jenis sumber energi terbarukan yang lain adalah bahan bakar hayati.[8] Bahan bakar seperti itu berpotensi karbon netral karena tidak menghasilkan peningkatan bersih gas rumah kaca di atmosfer.[9][10][11]

Sejauh bahan bakar karbon netral menggantikan bahan bakar fosil, atau jika dihasilkan dari limbah karbon atau asam karbonat air laut, dan pembakarannya tunduk pada penangkapan dan penyimpanan karbon di pipa buang atau knalpot, mereka menghasilkan emisi karbon dioksida negatif dan pembersihan karbon dioksida neto dari atmosfer, dan dengan demikian merupakan bentuk pembersihan gas rumah kaca.[12][13][14][15]

Karbon netral tenaga menjadi gas seperti itu dan bahan bakar karbon negatif dapat diproduksi melalui elektrolisis air untuk menghasilkan hidrogen yang digunakan dalam reaksi Sabatier untuk menghasilkan metana yang kemudian dapat disimpan untuk dibakar kemudian dalam pembangkit listrik sebagai gas alam sintetis, diangkut melalui jalur pipa, truk, atau kapal tanker, atau digunakan dalam proses gas menjadi cairan seperti proses Fischer-Tropsch untuk menghasilkan bahan bakar tradisional untuk transportasi atau pemanasan.[16][17][18]

Pabrik metana sintetis 250 kilowatt telah dibangun di Jerman dan sedang ditingkatkan hingga 10 megawatt.[19]

Bahan bakar karbon netral merupakan hidrokarbon sintetis. Bahan bakar tersebut dapat diproduksi dalam reaksi-reaksi kimia antara karbon dioksida, yang dapat ditangkap dari pembangkit listrik atau udara, dan hidrogen, yang dihasilkan melalui elektrolisis air menggunakan energi terbarukan. Bahan bakar ini, sering disebut sebagai bahan bakar elektro, menyimpan energi yang digunakan dalam produksi hidrogen.[20] Batu bara juga dapat digunakan untuk menghasilkan hidrogen, tetapi batu bara bukan merupakan sumber karbon netral. Karbon dioksida dapat ditangkap dan dikubur, menjadi bahan bakar fosil karbon netral, meskipun tidak terbarukan. Penangkapan karbon dari gas buang dapat membuat bahan bakar karbon netral menjadi negatif. Hidrokarbon lain dapat diuraikan untuk menghasilkan hidrogen dan karbon dioksida yang kemudian dapat disimpan, sementara hidrogen digunakan untuk energi atau bahan bakar, yang juga merupakan karbon netral.[21]

Bahan bakar yang paling hemat energi untuk diproduksi adalah gas hidrogen, yang dapat digunakan dalam kendaraan sel bahan bakar hidrogen dan yang memerlukan langkah proses paling sedikit untuk memproduksinya.[22]

Ada beberapa bahan bakar lagi yang dapat dibuat dengan menggunakan hidrogen. Asam format misalnya dapat dibuat dengan mereaksikan hidrogen dengan CO2. Asam format yang dikombinasikan dengan CO2 dapat membentuk isobutanol.[23]

Investigasi bahan bakar netral karbon telah berlangsung selama beberapa dekade. Sebuah laporan tahun 1965 menyarankan sintesis metanol dari karbon dioksida di udara menggunakan tenaga nuklir untuk depot bahan bakar bergerak. Produksi kapal bahan bakar sintetis menggunakan tenaga nuklir dipelajari pada tahun 1977 dan 1995. Sebuah laporan tahun 1984 mempelajari pemulihan karbon dioksida dari pabrik bahan bakar fosil. Sebuah laporan tahun 1995 membandingkan armada kendaraan yang diubah untuk menggunakan metanol netral karbon dengan sintesis bensin lebih lanjut.

Templat:Teknologi ramah lingkungan

ANDA mungkin pernah melakukan eksperimen sains di laboratorium, salah satunya di laboratorium kimia.

Laboratorium berisi beberapa peralatan yang akan digunakan dalam sebuah kegiatan eksperimen.

Peralatan yang ada di laboratorium memiliki fungsinya masing-masing. Demi keselamatan kerja, eksperimen harus dilakukan dengan peralatan yang tepat.

Baca juga : Perubahan Materi secara Fisika dan Kimia serta Ciri-Cirinya

Namun, masih banyak yang belum mengetahui fungsi dari alat-alat laboratorium kimia.

Berikut penjelasan mengenai peralatan laboratorium beserta gambarnya.

Alat-alat laboratorium kimia

Tabung Reaksi: Terbuat dari gelas atau kayu dan dapat dipanaskan untuk mereaksikan zat. Alat laboratorium kimia ini memiliki 3 ukuran, yakni ukuran kecil dengan volume 15-18 ml dengan diameter tabung 16 mm, ukuran sedang dengan volume 20 ml dengan diameter tabung 20 mm, dan ukuran besar dengan volume 27-35 ml dengan diameter tabung 25 mm.

Baca juga : Lima Cara Memisahkan Campuran: Penyaringan, Sentrifugasi, Sublimasi, Kromatografi, Distilasi

Penjepit Tabung Reaksi: Digunakan untuk menjepit tabung reaksi ketika suatu bahan dipanaskan.

Baca juga : Materi Zat Campuran Homogen Larutan Asam dan Basa

salamadian.com, Pinterest

Rak Tabung Reaksi: Digunakan untuk menahan posisi tabung reaksi dan terbuat dari kayu maupun plastik.

Baca juga : Unsur dan Senyawa sebagai Materi Zat Tunggal

salamadian.com, Pinterest

Labu Alas Bulat: Wadah gelas yang berbentuk bulat di bagian dasar dan leher silinder untuk memanaskan cairan.

Baca juga : Heterogen Adalah: Pengertian, Ciri, dan Contoh Campuran

martha irene, Pinterest

Labu Alas Datar: Wadah gelas yang berbentuk bulat dengan alas datar dan leher silinder untuk mencampur dan menyimpan bahan kimia berbentuk cairan.

Baca juga : Mekanisme Pernapasan dan Gangguan pada Sistem Pernapasan Manusia

Wikimedia Foundation, Pinterest

Labu Erlenmeyer: Sebagai wadah untuk mencampur atau menyimpan bahan kimia berbentuk cairan, juga untuk memanaskan larutan. Sama seperti alat alat laboratorium kimia pada umumnya, labu erlenmeyer juga tersedia dalam beragam ukuran, yakni mulai dari 50 ml, 250 ml, 500 ml, 1.000 ml, hingga 2.000 ml. Umumnya yang banyak digunakan adalah ukuran 250 ml-500 ml.

Baca juga : Uraian tentang Hukum Archimedes dan Hukum Pascal

Gelas Piala: Digunakan sebagai wadah larutan untuk memanaskan larutan. Ada beberapa ukuran untuk alat laboratorium kimia yang satu ini, yakni mulai dari 100 ml, 250 ml, 500 ml, dan 1.000 ml.

Baca juga : Belajar Sistem Transportasi pada Tumbuhan

sks-science.com, Pinterest

Pipa Gelas: Sebuah tabung dengan diameter 3 mm yang terbuka pada kedua sisi, pada umumnya digunakan untuk membuat sambungan.

Baca juga : Termometer dan Skala Suhu dalam Celsius, Fahrenheit, Reamur, Kelvin

Corong: Untuk menuangkan cairan dari satu tempat ke yang lain tanpa tumpah.

Baca juga : Contoh Perubahan Energi dan Penjelasannya

Cawan Porselen: Terbuat dari porselen untuk menguapkan larutan dengan pemanasan.

Baca juga : Kenali Ciri-Ciri Tumbuhan Lumut, Paku, dan Berbiji

sciencelabsupplies.com, Pinterest

Pipet: Digunakan untuk mengukur dan memindahkan cairan yang terukur ke wadah lainnya.

Baca juga : Mengenal Makhluk Hidup Kelompok Protista, Monera, dan Jamur

Buret: Tabung panjang dengan stopcock atau keran di bagian bawah dan berfungsi untuk menuangkan cairan dengan jumlah tertentu.

Baca juga : Bagian-Bagian Mikroskop dan Cara Menggunakannya

Shiv Dial Sud And Sons

Gelas Ukur: Sebagai pengukur cairan dengan jumlah tertentu yang akan dituangkan ke wadah lainnya.

Baca juga : Mengenal Sifat Koligatif Larutan, Contoh serta Manfaat dalam Kehidupan Sehari-hari

salamadian.com, Pinterest

Statif: Digunakan untuk menahan alat gelas berupa labu alas bulat atau tabung reaksi pada posisi tertentu.

Baca juga : Cara Tumbuhan Melindungi Diri dari Musuhnya

Kaki Tiga: Sebuah penyangga dengan 3 kaki untuk menyokong alat gelas ketika dipanaskan.

Baca juga : Bagian-Bagian Mikroskop dan Fungsinya

salamadian.com, Pinterest

Kawat Kasa: Jaring kawat besi dengan kasa tipis untuk mendistribusikan panas sehingga merata dan mencegah terjadinya retakan karena pemanasan langsung pada alat gelas.

Jurusan MPLK – Politeknik Pertanian Negeri Kupang

Baca juga : Ion Adalah: Pengertian, Karekteristik, dan Contoh Ikatannya

Alu dan Mortar: Padatan ditaruh pada mortar dan ditumbuk pelan menggunakan alu sampai halus dan menjadi bubuk.

Manufactum.com, Pinterest

Baca juga : Perbedaan Arus Listrik AC dan DC serta Contoh

Pembakar Bunsen: Sebagai pengganti lampu spirtus untuk melakukan pemanasan. Ya, alat laboratorium kimia ini akan menghasilkan nyala api gas tunggal yang terbuka dan digunakan untuk pemanasan, sterilisasi, dan pembakaran.

Baca juga : Mengenal Hujan Asam, Penyebab dan Dampaknya

Lampu Spirtus: Wadah silinder beralas datar dengan sumbu di tengah sampai ke atasnya yang berisi campuran etanol dan methanol. Digunakan untuk memanaskan bahan kimia.

Autoklaf: Untuk proses sterilisasi alat dan bahan. Selain itu, alat laboratorium kimia ini juga digunakan untuk mematikan bahan berbahaya pada limbah medis sebelum dibuang.

Baca juga : Pengertian Zat Tunggal dan Contoh

autoclavedepot.com, Pinterest

Neraca Digital: Untuk menimbang bahan. Dapat dikatakan, alat laboratorium kimia yang satu ini masuk ke dalam kategori neraca analitik, yakni bekerja dengan mengukur tekanan yang dibutuhkan untuk menghitung massa, bukan mengukur massa real. Kendati demikian, ada beberapa batasan yang dimiliki oleh masing-masing neraca, baik neraca digital maupun neraca analitik. Sehingga, neraca digital biasa digunakan untuk menimbang media reagensia, yakni media pembentukan bakteri, jamur, atau media tanam kultur jaringan. Sementara neraca analitik digunakan khusus untuk menimbang sampel dan larutan standar primer yang memerlukan tingkat ketelitian tinggi.

Baca juga : Fungsi Ribosom pada Sel Tumbuhan dan Hewan

Jose Pasos, Pinterest

Kompor Listrik: Sebagai alat pemanas.

Baca juga : Proses Penyelidikan Ilmiah IPA dan Hasil Kumpulan Pengetahuannya

Mikroskop: Untuk mengamati benda yang berukuran sangat kecil.

Baca juga : Nama Fase Bulan dan Penjelasannya

Skygaze Optics, Pinterest

Kaca Preparat: Untuk meletakkan benda atau preparat yang akan diamati dengan menggunakan mikroskop. Biasanya, alat laboratorium kimia ini bermaterialkan gelas dengan ukuran 25,4 mm x 76,2 mm dan ketebalan 1 mm - 1,2 mm.

Baca juga : Hukum Sains saat Mengukur Tekanan Darah dengan Tensimeter

Kaca Penutup: Untuk menutup objek yang telah diletakkan di atas kaca preparat.

Baca juga : Jenis-Jenis Pesawat Sederhana dan Contoh

Lemari Asam: Sebagai tempat menggunakan atau melakukan reaksi kimia yang menghasilkan gas, uap, atau kabut.

wiradutaintersains.co.id, Pinterest

Baca juga : Mengenal Jenis-Jenis Awan dan Ciri-Cirinya

Petri dish: Sebagai wadah untuk media dalam menumbuhkan mikroba. Biasanya, alat laboratorium kimia ini berpasangan, ada yang ukurannya agak kecil sebagai wadah dan ukuran besar menjadi tutupnya.

foxxlifesciences.com, Pinterest

Baca juga : Ciri-Ciri dan Fungsi Jaringan Epidermis pada Tumbuhan

Kaca Arloji: Sebagai wadah untuk bahan kimia berbentuk serbuk atau kristal ketika akan ditimbang.

Batang Pengaduk Kaca: Untuk mengaduk bahan kimia atau larutan yang direaksikan.

Baca juga : Mengenal Jaringan Epitel: Jenis, Ciri, dan Fungsi

Pipet Tetes: Untuk mengambil larutan dalam volume sedikit.

Baca juga : 1869: Tabel Periodik Elemen Pertama Diserahkan

Termometer: Untuk mengukur suhu. Namun, pastikan sebelum dipakai untuk dibersihkan terlebih dahulu agar tidak menimbulkan kontaminasi yang dapat merusak data.

Baca juga : Pembentukan Bayangan pada Cermin Datar dan Lengkung

sciencebasedmedicine.org, Pinterest

Respirometer: Untuk mengukur laju respirasi. Alat laboratorium kimia ini digunakan dengan mengukur rata-rata pertukaran oksigen dan karbon dioksida.

Plat Tetes: Untuk mereaksikan bahan kimia dalam jumlah yang sangat sedikit.

Pinset: Untuk memindahkan objek pengamatan ke tempat yang lain.

Spatula: Untuk mengambil bahan kimia berbentuk serbuk. Ukuran alat laboratorium kimia ini rata-rata dari 10,5 cm hingga 22 cm.

AliExpress, Pinterest

Baca juga : Peringati Hari Kesehatan Nasional, Petrokimia Gresik Ikut Dukung Kesehatan Masyarakat

Jarum Ose: Untuk memindahkan koloni mikroba ke media yang baru.

Botol Aquades: Untuk menyimpan dan menuangkan aquades dengan cara memencet.

Gambar peralatan dan Perlengkapan

Scalpel: Untuk memotong objek pengamatan.

Travis St-Clair, Pinterest

Kancing Genetika: Untuk menyelidiki kemungkinan kombinasi gen dan prinsip genetik. Prinsip-prinsip genetik yang biasa diselidiki adalah persilangan monohibrida, persilangan dihibrida, kriptomeri, epistasis, dan hipostasis. Biasanya, alat laboratorium kimia ini berisi 500 kancing dalam 5 warna di sebuah kotak kayu atau plastik.

Insektarium: Untuk memelihara koleksi insecta.

Baca juga : Program Taruna Makmur Inisiasi Petrokimia Gresik Terus Diperluas Bantu Pertanian Indonesia

Lup: Untuk memperbesar dan memperjelas objek yang diamati.

Batang L: Berbentuk seperti huruf L dan sering disebut sebagai spreader, digunakan pada teknik isolasi Mikroba yang Spread late atau Cawan sebar.

Inkubator: Alat laboratorium berbentuk kubus yang dapat mengkondisikan/mengatur kelembabab dan suhu secara tepat dan konsisten.

Desikator: Wadah yang terbuat dari bahan gelas yang kedap udara dan mengandung desikan yang berguna untuk menghilangkan kadar air dari suatu bahan.

Sentra Kalibrasi Industri

Laminar Air Flow: Untuk tempat bekerja secara aseptis karena mempunyai pola pengaturan dan penyaringan aliran udara steril.

PT. Robust Multilab Solusindo

Kawat Nikrom: Untuk mengidentifikasi zat dengan cara uji nyala.

Vortex: Untuk mencampur cairan atau larutan dalam tabung reaksi.

PT Glorya Medica Abadi

Melting Point: Alat untuk menguji titik leleh, dimana uji titik leleh digunakan sebagai suatu parameter untuk menentukan kemurnian suatu senyawa.

Itulah beberapa daftar alat laboratorium beserta fungsi dan gambarnya.

Jadi, tak perlu pusing dan gagap saat masuk ke laboratorium kimia ya.

%PDF-1.5 %µµµµ 1 0 obj <>>> endobj 2 0 obj <> endobj 3 0 obj <>/ExtGState<>/XObject<>/ProcSet[/PDF/Text/ImageB/ImageC/ImageI] >>/MediaBox[ 0 0 595.2 841.92] /Contents 4 0 R/Group<>/Tabs/S/StructParents 0>> endobj 4 0 obj <> stream xœ½XÛnÛF} ØG2€Ö{¿A ÚRdE¶ìJbŠ¢èÛ:ªÑØiãæ!ß™!%ÑU2Q†ÜÝÙ3—3;KvvËÞ¼9»¾˜™xû–�/ØßýžàÿBp‘ f£åŠ#yTìË]¿÷ã+öØï�/û½³w’I�ï—û= “ƒ7Æpk™—–;Í–0o¼ðlõšÙŠžBõ4î÷~N²Y:ÐIv•|2ÁŸEj’Œ¥)’Ût“Q:0Éü‡Hf´€–Á´PΚßà:š€KaË÷ýÞpþÐïg–j0KÛÈ�«›EÖTF\oÐ-Ó�d(\� ð”%<·ðDÖÍw)Ž_²É÷ÆcÈù¤1Ô°�‰ÌÅÀ¥lò‰’¥Sfãq>£°M³Ùnh¯ð'ÇÙÕŒÚ*ÄÕÌ%Žg©´ÉI‰Éá¾£½k#µâV3û>m7€Ò`6¤t}fµTþs\T±Ä”ȧ뼎8c�æã)¤P>¥l§%Ù%¨stl²r8§¹ÞkÉÔÊÐ2�'hUŽºîžv–kÓ†eÇr6º¾`¬VÕäIU­‡”<ætcªÂ¡N­®Ž‹ðœáJr홎»p4ÝŽÊ:(.�ÇaNűCMp†²�#¡ Äðþ Xô²«C#BQéhõ+ Ū¸gT\è}ñ)•!)þx>»H•HþI®ÔµøV|I•I æä.°ÕÓŽßP"�( šâžøÿg ,.¶¨n‘á¤ìó TÄR.H|He}Ó-�ßñà‡Ú@ PAk&°) /­;!€ÙÒA{nÍ^þ"·¾Å{Là6�©™¿L=yˆÜB¯ïA4åàÖ§¸êþ x‡µ¶ 5_©*‘§KÛŸÖf—ªQÃ3å]úÂ(�Çn‹/qÂžÄ ½bML l<ƒëƒŠ†4ßMqPÑs ¼äbÿܾù„Y€ÉD$Ýi"hõÒµm}ÈþБýV`UTÆcK¸wŠÏÀôᙳ¡Ç|ûxs�/²D,0¿SyÍ�l·ã!Ú˜c¹� NsyÇ˽>¾jðcìÈ�èÁT–Ë}¨C%D·žf·ìÖmíÖÂsݺ—´¦¨“û,S�›Ö˜/»ÝÍ8®þkÌö{Ô“¯ÞÍEW(l�FqZ«Ü†BúÈõñ¥OžÜ(7£°¯nG£8¹MÞé�¬ÆÞHj�ɸs„b;¿Ï3llê�–Þ|õyRo^Fð?¥¦qFuzŠ _ÙáТü¬éÖìËž(›Rã˜_¥ªÔA×khÔ×m/ä"öB-¶Œ@Woñ–Rà·›]ù¬òñ‡üÌp�…‹yÝO¥{óK‘«²u`~Ê@¸¬]ò9~¸J•J¦Ù|‰gf·5�[ÙfËA�žÖ^6tU™ endobj 6 0 obj <> endobj 7 0 obj <> endobj 8 0 obj <> endobj 9 0 obj <> endobj 10 0 obj <> endobj 11 0 obj <> endobj 12 0 obj <> endobj 13 0 obj <> stream ÿØÿà JFIF Ü Ü ÿÛ C $.' ",#(7),01444'9=82<.342ÿÛ C 2!!22222222222222222222222222222222222222222222222222ÿÀ ��" ÿÄ ÿÄ µ } !1AQa"q2�‘¡#B±ÁRÑð$3br‚ %&'()*456789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyzƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚáâãäåæçèéêñòóôõö÷øùúÿÄ ÿÄ µ w !1AQaq"2�B‘¡±Á #3RðbrÑ $4á%ñ&'()*56789:CDEFGHIJSTUVWXYZcdefghijstuvwxyz‚ƒ„…†‡ˆ‰Š’“”•–—˜™š¢£¤¥¦§¨©ª²³´µ¶·¸¹ºÂÃÄÅÆÇÈÉÊÒÓÔÕÖ×ØÙÚâãäåæçèéêòóôõö÷øùúÿÚ ? ÷ê(¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ (¢€ ¯{}k¦ÙËy{